Ekspor Kulit Sapi Indonesia 2012


Mandeknya ekspor tembakau krosok pada 2011 lalu, tidak menyurutkan semangat Kota Magelang dalam bermain ekspor. Caranya, menggenjot ekspor kulit sapi (jadi dan setengah jadi) dan laminating board di 2012 ini.


Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Industri, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Magelang, Djoko Soetiono mengatakan, ekspor tembakau krosok memang sedang berhenti. Tapi pihaknya masih memiliki potensi lain dari UMKM hingga industri skala menengah dan besar.

“Potensinya banyak, tapi tidak semua ekspor. Selama ini baru tiga produk yang ekspor (kulit sapi, laminating board, dan tembakau krosok). Karena tembakau krosok mandek, fokus ekspor tahun ini ke kulit sapi dan laminating board. Pasarnya ke Eropa, Amerika, dan Asia,” ujarnya di kantornya, Selasa (21/2).

Ia menjelaskan, kinerja ekspor kulit sapi (jadi dan setengah jadi) dan laminating pada 2011 lalu cukup positif. Selama 2011, volume ekspor kulit sapi jadi sebanyak 1.534.102 Square Feet (SQ FT) senilai US$ 3.319.278,71. “Angka tersebut lebih tinggi dibanding pencapaian 2010 dan 2009 yang masing-masing 711.608,25 SQ FT dan 899.445,25 SQ FT senilai US$ 1.332.080 dan US$ 1.602.814,48,” katanya.

Begitu juga kulit sapi setengah jadi (crush) yang selama 2011 naik signifikan. Nilai ekspor kulit sapi crush tahun 2011 sebesar US$ 5.461.646,02, lebih tinggi dari 2010 dan 2009 yang masing-masing hanya US$ 1.497.522 dan US$ 497.758,46.

“Volumenya sendiri selama 2011 sebanyak 2.747.971,50 SQ FT, naik dari 2010 dan 2009 yang masing-masing 903.600 SQ FT dan 344.178,25 SQ FT. Pasarnya juga cukup beragam, yaitu Korea, Italia, Yunani, Hongkong, dan Singapura,” imbuhnya.

Tidak hanya kulit sapi, ekspor laminating board selama 2011 juga naik, tapi tidak terlampau tinggi dibanding kulit sapi. Pada tahun 2011 volume ekspor laminating board sebanyak 973,3176 M3, naik dari 2010 (634.680 M3) dan 2009 (930.444 M3). “Karena volumenya naik, nilainya juga naik. Nilai ekspor selama 2011 sebesar US$ 696.101,83, naik dari 2010 (US$ 425.667,670) dan 2009 (US$ 228.591),” katanya.

Sumber http://www.suaramerdeka.com diakses pada tanggal 22 Februari 2012